DICETAK ULANG DALAM in English translation

• reprinted in

Examples of using Dicetak ulang dalam in Indonesian and their translations into English

Banyak dari buku tersebut yang digunakan kembali oleh Ferdinand Verbiest pada tahun 1674 untuk karyanya Kunyu Tushuo( Penjelasan Peta Dunia), dan dicetak ulang dalam sejumlah koleksi, termasuk Koleksi Studi Astronomis oleh Li Zhizao,
Much of the text was reused by Ferdinand Verbiest in 1674 for his Kunyu Tushuo(Explanation of the World Map), and it was reprinted in a number of collections, including Li Zhizao's Collection of Celestial Studies,

Dicetak ulang dalam, misalnya, Moshe Alshich.
Reprinted in, e.g., Moshe Alshich.

Dicetak ulang dalam, misalnya, Yitzchak Arama.
Reprinted in, e.g., Yitzchak Arama.

Dicetak ulang dalam, misalnya, Chizkiyahu ben Manoach.
Reprinted in, e.g., Chizkiyahu ben Manoach.

Dicetak ulang dalam, misalnya, Yaakov ben Asher.
Reprinted in, e.g., Yaakov ben Asher.

Dokumen tersebut kemudian dicetak ulang dalam format buku.
It was later re-printed in book format.

Dicetak ulang dalam, misalnya, Mishnah: Terjemahan Baru.
Reprinted in, e.g., The Mishnah: A New Translation.

Dicetak ulang dalam, misalnya, Sforno: Komentar pada Taurat.
Reprinted in, e.g., Commentary on the Torah.

Dicetak ulang dalam, misalnya, Baal Haturim Chumash: Vayikra/ Imamat.
Reprinted in, e.g., Baal Haturim Chumash: Vayikra/Leviticus.

Dicetak ulang dalam, misalnya, Ramban( Nachmanides): Komentar pada Taurat.
Reprinted in Ramban(Nachmanides): Commentary on the Torah.

Dicetak ulang dalam pengaturan dengan Shambhala Publications,
Reprinted in arrangement with Shambhala Publications,

Dicetak ulang dalam, misalnya, Rashbam Komentar pada Imamat
Reprinted in, e.g., Rashbam's Commentary on Leviticus

Dicetak ulang dalam, misalnya, Abarbanel:
Reprinted in, e.g., Abarbanel:

paling sering dicetak ulang dalam sastra Melayu Tionghoa.
is one of the most commonly reprinted works of Chinese Malay literature.

dalam tahun-tahun pertama revolusi sering dicetak ulang dalam antologi-antologi dan buku-buku teks sebagai ekspresi posisi Bolshevik mengenai kelas-kelas
in the first years of the revolution, was often reprinted in anthologies and textbooks as the expression of the Bolshevik attitude toward classes

Setiap tahun, khotbah-khotbah ini dicetak ulang dalam bentuk buku,
Every year these sermons were reissued in book form,

Jauh kemudian, cerita itu dicetak ulang lagi dalam bentuk aslinya.
Much later, the story was again reprinted in its original form.

Dicetak ulang dalam, misalnya, Ibnu Ezra Komentar pada Pentateukh: Imamat( Va-yikra).
Reprinted in, e.g., Ibn Ezra's Commentary on the Pentateuch: Leviticus(Va-yikra).

Dicetak ulang dalam, misalnya, Karya Philo:
Reprinted in, e.g., The Works of Philo:

Dicetak ulang dalam, misalnya, Midrash Rabbeinu Bachya:
Reprinted in, e.g., Midrash Rabbeinu Bachya: