Examples of using Sudah selayaknya in Indonesian and their translations into English
{-}
-
Colloquial
-
Ecclesiastic
-
Computer
-
Ecclesiastic
Sudah selayaknya, bahwa Dia yang di waktu melahirkan mempertahankan keperawanannya tanpa cela, mempertahankan tubuhnya tetap utuh sesudah kematian juga.
Sudah selayaknya, alam dan manusia bersinergi
Sudah selayaknya setiap orang di dunia dapat memperoleh informasi-informasi akurat
Hari Film Nasional, tetapi sudah selayaknya Hari Buku dirayakan untuk para pembaca setia.
Sudah selayaknya seorang wirausahawan atau pengusaha memiliki kemampuan dalam mengola
Uskup wajib tinggal di Keuskupannya dan sudah selayaknya bahwa dia harus berada di kota Keuskupannya pada hari raya utama tahun.
Dan saya harap ke depan sebagian besar kegiatan ASEAN sudah selayaknya dilakukan di gedung ini, sambung Jokowi.
Sudah selayaknya anda yang mempunyai usaha
Dengan banyaknya kasus-kasus di atas sudah selayaknya pasien yang memunyai keluhan
Bunga-bunga tersebut tentu sangat menarik karena memiliki beraneka ragam warna dan bentuk, dan sudah selayaknya bunga menjadi bagian menarik dari sebuah gambar.
Pada kasus-kasus yang sedemikian, mungkin sudah selayaknya untuk mengawali investigasi dengan beberapa proses sebagaimana dibahas dalam Bab 10.
Oleh karena itu, jika Anda memiliki mobil, sudah selayaknya dijaga dan dirawat,
Sudah selayaknya jika pendiri Remo, Remo Belli, berkomentar," Kami bahkan tidak mampu membeli drumhead kami kembali!".
Karena itu, sudah selayaknya komunikasi internal yang sifatnya formal untuk organisasi( dipimpin langsung
Maka dari itu sudah selayaknya para marketer menjadikan media internet sebagai startegy pemasaran produknya.
Sebab itu sudah selayaknya, kata Prof Dadang,
GFI beranggapan sudah selayaknya bagi Indonesia untuk mampu mengantisipasi perubahan-perubahan global di kemudian hari.
Dan ketika ia bisa mengambil beling dari potongan reaktor Dia yakin ini mungkin sudah selayaknya, dan dia berkata," lanjutkan dan berusaha.
sebagai institusi Pendidikan berkepentingan dalam menyambut berbagai perkembangan baru diatas, dan sudah selayaknya menghadirkan bermacam diskursus terbaru terkait fenomena tersebut
setiap sendi kehidupan kita juga sudah selayaknya menjadi kertas yang dipakai oleh guratan pena Tuhan untuk menyatakan kasihNya yang begitu besar kepada dunia ini.