Leonard Cohen, yang dianggap sebagai penulis lagu terhebat, terinspirasi oleh puisi ini dan menggunakan kata-kata serupa dalam lagunya," Siapa Dengan Api.".
Leonard Cohen, yang dianggap sebagai antara penulis lagu terbaik, diilhamkan oleh puisi ini dan menggunakan kata-kata serupa dalam lagunya," Siapa Dengan Kebakaran.".
Walaupun syair yang satu lagi memang benar bertahan berabad-abad lamanya dalam perpustakaan, di rak-rak buku, dan walaupun syair itu dikenang, namun tidak ada yang tertarik untuk menyukainya atau membacanya.
Puisi itu menggambarkan pencarian seorang wanita muda untuk" dil doul", atau seorang kekasih untuk mengambil" gadis-kepala" nya, untuk menyembuhkannya dari" fantasi aneh" yang muncul di benaknya di malam hari.
Puisi itu, seperti banyak bagian dalam Alkitab Ibrani dan Kristen, tidak menunjukkan bahwa beberapa hukuman atas kejahatan bertentangan dengan pengampunan, namun lebih dari sekedar harapan bagi pelaku untuk memulihkan kewarganegaraannya.
Mungkin saja puisi itu mengacu pada sebuah nisan yang dipuja oleh Templar di makam Magdalena, tetapi itu tidak banyak menolong kita karena kita tidak tahu di mana makam Magdalena.
Saya tidak ingat lagi apa-apa mengenai syair itu, kecuali di situ ada kata-kata seekor harimau dan harimau ini bergigi seperti kursi- ungkapan yang cukup bagus, tetapi saya kira syair itu jiplakkan syair Blake Harimau, Harimau.
Bahasa indonesia
English
日本語
عربى
Български
বাংলা
Český
Dansk
Deutsch
Ελληνικά
Español
Suomi
Français
עִברִית
हिंदी
Hrvatski
Magyar
Italiano
Қазақ
한국어
മലയാളം
मराठी
Bahasa malay
Nederlands
Norsk
Polski
Português
Română
Русский
Slovenský
Slovenski
Српски
Svenska
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tagalog
Turkce
Українська
اردو
Tiếng việt