在 印度尼西亚 中使用 Hakikat 的示例及其翻译为 中文
{-}
-
Ecclesiastic
-
Ecclesiastic
-
Computer
Anak dan Bapa hakikat yang sama.
Apa sebenarnya hakikat dari cinta?
Kemudian mereka menjadi tetamu untuk Nabi Lut as, sedangkan baginda tidak mengetahui hakikat mereka itu.
Orang Yahudi sudah lama mengetahui hakikat ini.
Mereka berkata:" Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat.
Ilusi kami akhirnya membantu kita untuk belajar lebih banyak tentang hakikat diri kita yang sebenarnya dalam cara yang mendalam, penuh kasih.
Saya menghadapi hakikat bahawa dengan tidak mengatakan" Saya sayang kamu," saya menahan apa yang dia tidak memberikan saya.
Adakah mereka menonton untuk hakikat, anda untuk membangunkan, atau adakah ia hanya slogan kosong?
Kami tewas di sini, dan ia adalah hakikat yang sukar diterima.
Jika engkau membandingkan hakikat Petrus dan Paulus, engkau akan mengetahui cara engkau harus mencari.
Ia adalah kitab yang haq, hakikat yang suci, dan kalam kebenaran yang sungguh-sungguh.
Saya fikir hakikat bahawa keindahan hijau dan biru ini mengapung melalui alam semesta yang sebaliknya yang tenang adalah satu perkara yang sangat luar biasa.
Hamba-hamba- Nya tidak akan menyaksikan hakikat ini, kerana kita akan bersama dengan-Nya selamat.
Kalau kita mampu menemukan hakikat jiwa kita sendiri, kita mungkin akan mempunyai kunci untuk membuka pintu dunia luar.
Memandangkan hakikat ini dan sekali lagi dengan mengambil contoh dari Britain, Persekutuan Tanah Melayu yang merdeka memilih sistem Demokrasi Berparlimen.
Hakikat dari diri manusia inilah sesungguhnya yang dikenal dengan sebutan Jiwa muthmainnah, yang apabila dikenal maka akan dikenalah Allah.
Meskipun terdapat perselisihan, namun kedua pihak akan berupaya mencapai kemajuan hakikat dalam hal-hal demikian tadi, dan berupaya melakukan dialog 2018 untuk memberikan evaluasi atas hasil implementasinya.
Dia tidak membahas hakikat Tuhan, tetapi membatasi diri pada alam suci bentuk-bentuk, meski terkadang tampak bahwa Keindahan atau Kebaikan ideal tidak mewakili suatu realitas puncak.
Dunia alamiah, manusia, dan para dewa semuanya memiliki hakikat yang sama dan diturunkan dari substansi suci yang sama pula.