Walaupun kita mungkin tidak menyedarinya, kebudayaan kita sedang berada dalam keadaan terasa dengan paradigma atau sistem kepercayaan tertentu yang dengan caranya sama seperti dogmatis dan tidak rasional sebagai paradigma agama.
Para Timur Tengah dogma, terutama Kristen, terutama mengajarkan bahwa kita semua adalah orang berdosa lahir, yang dilakukan manusia, dosa dan bahwa tindakan negatif hanya dapat diampuni melalui pertobatan di hadapan Allah atau melalui salah satu perwakilan duniawi Its; imam.
Bila kita menolak secara menyeluruh- tidak hanya secara intelektual, tetapi secara nyata- segala sesuatu yang disebut otoritas spiritual, segala upacara, ritual dan dogma, maka itu berarti bahwa kita berdiri seorang diri dan langsung bertentangan dengan masyarakat; maka kita bukan manusia yang pantas dihormati lagi.
Cannon, seorang Trotskyis Amerika, menulis dalam History of American Trotskysm( 1942)," Trotskisme bukanlah gerakan baru, sebuah doktrin baru, tetapi restorasi, kebangkitan Marxisme asli seperti yang diuraikan dan dipraktikkan di revolusi Rusia dan pada hari-hari awal Komunis Internasional.".
Dogma Timur Tengah, terutamanya agama Kristian, terutamanya mengajar bahawa kita semua dilahirkan sebagai orang berdosa, bahawa seorang lelaki melakukan dosa dan tindakan negatif ini hanya dapat diampuni melalui pertobatan di hadapan Tuhan atau melalui salah satu wakil duniawinya; seorang paderi.
Bergantung pada subjek proyek disertasi mereka, studi mereka difokuskan pada bidang khusus khusus dari teologi historis atau sistematika( misalnya, sejarah gereja, sejarah dogma, teologi sistematika, atau dogmatik), tetapi pada saat yang sama mereka mempertahankan luasnya visi dan orientasi interdisiplin yang sesuai dengan semua cabang teologi[-].
Mereka mengatakan, bahwa dalam rangka memerangi ajaran sesat ini, Gereja merasa perlu untuk bersekutu sendiri, dan bahwa untuk tujuan ini ia mendirikan sebuah Hukum, yang disebut" apostolik" iman, dan selanjutnya dijamin supremasi Uskup oleh fiksi" suksesi apostolik", Harnack, Hist dari Dogma, II, ii;
Ini adalah Petrus yang mengusir gereja sesat pertama, Simon Magus( Kisah Para Rasul 8: 21), yang membuat kunjungan Apostolik pertama dari Gereja( Kisah Para Rasul 9: 32), dan yang mengucapkan Keputusan Dogmatis pertama( Kisah Para Rasul 15: 7).
Bahasa indonesia
English
日本語
عربى
Български
বাংলা
Český
Dansk
Deutsch
Ελληνικά
Español
Suomi
Français
עִברִית
हिंदी
Hrvatski
Magyar
Italiano
Қазақ
한국어
മലയാളം
मराठी
Bahasa malay
Nederlands
Norsk
Polski
Português
Română
Русский
Slovenský
Slovenski
Српски
Svenska
தமிழ்
తెలుగు
ไทย
Tagalog
Turkce
Українська
اردو
Tiếng việt